Sabtu, 03 Mei 2014

Instalasi Samba pada Debian 6


Instalasi Samba pada Debian 6 squeeze
Sebagaimana kita ketahui samba berfungsi sebagai perantara antara 2 sistem operasi yang berbeda agar dapat saling bertukar data atau istilahnya sharing file. Sebagai contoh, sebuah PC linux ingin bertukar data dengan sebuah PC yang bersistem operasi Windows maka terlebih dahulu kita harus menginstal samba dan mengkonfigurasinya. 
Berikutlah langkah – langkahnya :
1.       Install samba melalui terminal (masuk sebagai SU)  dengan mengetik perintah
apt-get install samba
2.       Tambahkan satu buah user yang dapat mengakses data yang akan dishare, dengan mengetik perintah
adduser romiuser
ketikkan juga password user tersebut
3.       Setelah membuat user, buatlah folder untuk menampung data – data yang akan dishare dengan mengetik
mkdir  -p /share/romi
4.       Setelah itu edit file smb.conf  dengan perintah
nano  /etc/samba/smb.conf
5.       Kemudian tambahkan kalimat berikut pada file smb.conf (ketikkan perintah ini di paling akhir)
[romi]
comment = to share romi files
path = /share/romi
writelist = romiuser
writable = true
create mask = 0700
directory mask = 0700
Jika sudah save file dan kembali ke terminal
6.       Kemudian restart samba, dengan perintah :
/etc/init.d/samba restart
7.       Kemudian langkah terakhir buat password pada samba dengan perintah :
smbpasswd  -a romiuser
ketikkan password yang sama seperti password user yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah itu anda dapat mengecek melalui komputer windows dengan mengetik IP Linux yang telah diinstall samba pada windows explorer. 


Cara atur ip dan sharing file dengan samba pada debian



Atur ip addres

Masuk root
Su
( Password )
# nano /etc/network/interfaces
Akan muncul tampilan seperti dibawah ini
# The primary network interfaces
Allow-hotplug eth0
Iface eth0 inet static
              Address 192.168.1.3
              Netmask 255.255.255.0
              Network 192.168.1.0
              Broadcast 192.168.1.255
              Gateway 192.168.1.1
              # dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
              Dns-nameservers 192.168.1.1   # Harus sama dengan gateway
Kemudian         # tambahkan dns-search wheezy di bawah dns-nameservers

Kemudian install samba dan sharing file

Apt-get install samba     #Jangan lupa memasukkan CD/DVD
Kemudian buat folder yang akan di share
Mkdir   # Folder yang akan di share
Chmod 777 share/ -R     # Share ganti dengan nama folder yang akan di share
kemudian edit konfigurasi sambanya, dengan perintah :
pico /etc/samba/smb.conf
kemudian cari autenthication
# security = user        # hilangkan tanda #(pagar) dan user ganti dengan share
Kemudian menentukan folder samba yang akan di akses oleh windows drag sampai paling bawah
Kemudian buatlah seperti dibawah ini:

[share]     # Nama folder yang akan di share
Path = /home/isi nama usermu/share  # Share ganti dengan nama folder yang akan di share
Browseable = yes
Read-only = yes
Guest ok = yes
Writeable = yes
 Tekan ctrl  + x dan tekan y lalu enter
Agar semua konfigurasi dapat tersimpan dan berjalan dengan semestinya, restart samba dengan perintah :
/etc/init.d/samba restart

Selamat mencoba, semoga berhasil!


Jumat, 04 April 2014

Instalasi Ubuntu-12.04-server-i386

Instalasi Ubuntu-12.04-server-i386

1. Pilih bahasa untuk proses intallasi ubuntu-12.04-server-i386


2. Pilih Install Ubuntu Server untuk memulai proses installasi


3. Pilih bahasa system, bahasa ini digunakan untuk bahasa default linux


4. Pilih lokasi tempat tinggal. Pilh Other


5. Other > Asia


6. Other > Asia > Indonesia


7. Configure Locales ini berguna untuk penentuan coding, aturan tanggal, dsb.


8. Pada step ini, Pilih yes apabila ingin system mendeteksi Keyboard kita. Pada step ini saya memilih “NO”


9. Layout Keyboard, pilih English (US). Merupakan layout keyboard yang digunakan umumnya di Indonesia.


10. pilih English (US). Merupakan layout keyboard yang digunakan umumnya di Indonesia.


11. Tunggu hingga proses Scanning CD-ROM selesai


12. Tunggu hingga proses dibawah ini selesai


13. Tunggu hingga proses “Attempting IPv6 Configuration” selesai


14. Masukkan hostname computer


15. Masukkan nama lengkap user


16. Bagian ini biasanya terisi otomatis mengikuti yang sudah kita isikan pada step sebelumnya. Username ini berfungsi untuk login ke Linux


17. Masukkan password untuk Username


18. Masukkan password yang sama pada step sebelumnya untuk konfirmasi password


19. Muncul notifikasi yang menanyakan apakah direktori /home ingin di enkripsi
- Fungsi enkripsi : membuat teks biasa menjadi non-readable text(tidak bisa dibaca)


20. Selanjutnya jika terdapat koneksi ke internet, sistem akan melakukan sinkronisasi waktu (tanggal dan jam) dengan waktu dunia.


21. Pilih zona waktu


22. Tentukan metode partisi harddisk
- Guided Use entire disk à-->System akan otomatis mem-partisi harddisk yang kita pakai
- Guided Use entire disk and setup LVM --> System akan otomatis mem-partisi harddisk namun
   terdapat fitur LVM yang memungkinkan kita untuk Me-manage disk dalam jumlah besar (banyak)
   yang memungkinkan anda menambah, mengganti, menyalin dan berbagi isi dari satu disk ke disk
   lainnya tanpa perlu mengganggu service yang sedang berjalan.
- Guided use entire disk and setup encrypt LVM --> Sama dengan "Guided Use entire disk and setup
   LVM" namun partisi akan dienkripsi agar tidak mudah dibaca oleh orang lain
- Manual --> Kita harus mem-partisi sendiri harddisk yang kita gunakan.
Pada bagian ini saya memilih manual


23. Pilih harddisk yang akan kita partisi


24. Pilih yes untuk mem-partisi harddisk


25. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut


26. Pilih “pri/log 21.5 GB Free Space”. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut
- Create a new partition --> Kita mem-partisi harddisk secara manual
- Automatically Partition the free space --> System akan otomatis mempartisi harddisk
- Show Cilnderw/head/sector information --> Menunjukkan Free Space harddisk dari sektor mana
   sampai sektor mana
Pada bagian ini saya memilih Create a new partition


27. Masukkan size yang akan kita gunakan. Saya menggunakan 1 GB untuk swap area(Size swap area biasanya 2x size RAM)


28. Tentukan type partisi
- Primary --> Digunakan untuk system
- Logical --> Digunakan untuk penyimpanan
Pada bagian ini saya memilih Primary


29. Tentukan partisi akan diinstall di awal atau di akhir(Untuk Swap saya memilih diawal/Beginning)


30. Pada bagian ini.
- Use as : Swap area
- Bootable Flag : ON (Bootable flag biasanya digunakan untuk partisi “Primary”)

- Copy data form another partition --> Berfungsi mengcopy data dari partisi lain
- Delete the partition --> Menghapus partisi
- Done setting up the partition --> Selesai mengkonfigurasi partisi
Setelah selesai mengkonfigurasi pilih “Done Setting up the partition”


31. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut . Pilih pada partisi yang masih kosong


32. Pilih create a new partition


33. Masukkan size yang kita inginkan. Pada bagian ini saya menggunakan size 10 Gb untuk / (root)


34. Tentukan tipe partisi. Pada bagian ini saya memilih logical


35. Tentukan dimana tempat partisi diInstall. Pada bagian ini saya memilih “end”


36. Pada bagian ini, saya menggunakan file system Ext4.
- Reserved-Blocks : Persentase size partisi yang digunakan untuk super-user


37. Pilih partisi yang masih kosong


38. Pilih create a new partition


39. Masukkan size partisi yang anda inginkan


40. Tentukkan tipe partisi. Pada bagian ini saya memilih Logical


41. Pada bagian ini, saya menggunakan file system ext4 untuk moint point /home dan bootable flag : off


42. Muncul tampilan sebagai berikut. Pilih “Finish partitioning and write changes to disk”


43. Muncul notifikasi konfirmasi . Pilih Yes


44. Tunggu proses partitions formatting selesai


45. Installasi Sistem dimulai


46. Sistem akan menanyakan apakah terdapat proxy dalam jaringan, jika tidak ada bisa langsung kita tekan enter.


47. Jika komputer terkoneksi dengan internet, sistem akan melakukan update langsung dari repositori yang ada di internet.


48. Selanjutnya sistem akan menanyakan apakah akan dilakukan update secara otomatis jika terdapat update terbaru di repositori? Pada bagian ini saya memilih “No automatic Updates’


49. Pilih paket instalasi yang akan digunakan. Jika tidak ada, langsung tekan enter


50. Installasi paket yang telah ditentukan


51. Notifikasi penginstallan GRUB boot loader. Pilih “Yes”


52. Proses installasi Grub boot loader


53. Notifikasi penginstallan telah selesai. Pilih continue


54. Proses finishing the installation


55. Komputer akan otomatis merestart. Installasi ubuntu-12.04-server-i386  Selesai